Seorang educator adalah pelaku perubahan, perangsang kecerdasan dan pendidik karakter. Educator yang berkualitas selalu mengembangkan profesionalismenya secara penuh, seorang edukator adalah transformer, peubah yang mampu mengubah kualitas seseorang dari segenggam pasir menjadi segenggam emas, sebutir batu menjadi sebutir mutiara.
1. Biarkan anak terbiasa dengan hal yang menyengsarakan, tapi mendidik.
Terjadi pergeseran perkembangan dalam mendidik anak, orangtua lupa bahwa pendidik pertama dan utama adalah orangtua sendiri. Tanamkan kemandirian, bukan manja, ingin menang sendiri dan memenuhi semua permintaanya. Hal itu sangat berakibat fatal, dimana anak tidak mau berusaha dan hanya mau mengandalkan orang lain. Ajarkan anak tanpa mengancam, menghukum, membandingkan, labelling dsb tetapi melakukan pendekatan lebih halus, manusiawi dan tidak menakutkan. Pertumbuhan tidak bisa dipaksakan, yang bisa dilakukan adalah memberi dorongan, semangat, suasana yang kondusif, situasi dan kondisi sehingga ia mampu tumbuh menjadi pribadi yang tidak loyo diterpa hembpasan jaman yang serba mengkhawatirkan.
2. Konsisten dengan cara mendidik anak
Keberhasilan pendidikan berawal dari rumah, keluarga dan orang tua. Jangan titipkan anak pada pembantu / baby sitter. Konsistensi ini penting karena menyangkut peletakan dasar pendidikan kedisiplinan. Sabar dan konsisten adalah keterkaitan yang amat penting, karena tidak hanya sekali atau 2 kali kita memberitahu / mengajarinya. Perlu proses dalam menyelaraskan kehamonisasian antara anak sebagi penangkap informasi / peniru dan orang tua sebagai contoh / teladan bagai anak.
3. Selalu ikuti perkembangan anak.
Sangat penting untuk mengikuti setiap perkembangan anak, karena kita akan mempunyai filter atau antisipasi jika si anak sudah mulai keluar dari jalur, jadi kita bisa lebih memahami mana yang terbaik buat anak dan atau sebaliknya. Sehingga kita bisa menikmati masa-masa merawat anak dan mengamati perkembangan dan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup.
4. Menjadikan yang terbaik pada bidang yang sesuai dengan modalitas / kecerdasaannya.
Orang tua biasanya memoles si anak hanya sesuai kehendak mereka tanpa memikirkan keinginan si anak. Anak cenderung tumbuh dala lingkup depresi dan tekanan. kewajiban para orang tua adalah menciptakan lingkungan yang kondusif, yang membuat anak rileks, dan dapat memancing keluar potensi dirinya, kecerdasan dan percaya diri. Makanan terpenting bagi anak adalah iman, kasih sayang dan cinta. Bagaimana orang tua mampu menerima bagaimana pun pilihan sang anak asala tidak melanggar norma kemasyarakatan / norma agama. Orang tua membantu membimbing dan mengmbangja kecerdasa, potensial, minat, bakat dalam dirinya.
Semoga bermanfaat sedikit ilmu tentang educator, semoga kita mammpu menjadi edukator sekaligus transformer yang mampu menjadikan anak-anak kita tangguh, mandiri dan bermental baja yang selalu menajdi generasi cemerlang dalam membangun kualitas bangsa menjadi lebih baik.
artikelnya sangat bermanfaat, terimakasih:)
BalasHapus